Melihat Arwen bingung, Emily membiarkan bibirnya meringkuk dalam senyuman percaya diri. Dia menyilangkan lengannya dan mengangkat alisnya dengan penuh arti.
"Kamu tidak mengerti, kan?" dia mengejek. Mengambil langkah lebih dekat, dia berbisik dekat telinganya, "Tapi percayalah, itu adalah kebenaran. Segera, aku akan mengambil posisi yang dulunya milikmu. Dan ketika saatnya tiba, aku akan melihat betapa bangganya kamu memegang dirimu di depanku. Kamu membanggakan dirimu di depanku."
Mengambil posisinya …?
Arwen benar-benar bingung. Dia sama sekali tidak tahu apa yang sedang dibicarakan Emily.
Dia hampir memutuskan untuk mengabaikannya, berpikir Emily hanya mengeluarkan omong kosong. Tetapi ada kepercayaan diri aneh di matanya yang membuat Arwen berhenti —membuatnya ingin memahami apa yang sebenarnya dia maksudkan.