Tidak dapat dinegosiasikan.

Aiden berhenti sejenak ketika mendengar pertanyaannya —mengejutkannya.

Bukan karena ragu, tetapi karena … ada sesuatu tentang pertanyaan itu yang terasa tidak benar. Seperti dia memikirkan hal lain ketika menanyakannya.

Dia tidak segera menjawab.

Dan ketika dia menoleh untuk melihatnya, pandangannya terbuka dan menunggu, dia melihatnya —kerentanan di balik kata-katanya. Harapan yang tenang.

Menemukan dia menatapnya, dia bertanya dengan lembut, seolah-olah menegaskan, "Kamu ingin punya anak?"

Arwen memberikan anggukan kecil yang hangat.

"Ya … Aku ingin punya anak. Untuk merasakan bagaimana rasanya menjadi orang tua. Aku tahu itu pasti sulit, tetapi —"

Sebelum dia bisa menjelaskan lebih jauh, Aiden menghentikannya dengan kata-kata yang tidak dia sadari perlu.

"Kamu tidak akan menjadi seperti dia."

Dia berkedip padanya, sedikit terkejut. Meskipun itu bukan pertama kalinya. Dia telah membacanya dengan sempurna —lagi. Bahkan ketika dia tidak mengatakannya dengan lantang.