Toleransi-vs-Kesabaran.

Ekspresi Selene goyah —hanya untuk satu detik. Senyum di wajahnya membeku, lalu retak begitu ringan.

Tetapi Morgan tetap mempertahankan ekspresi tenangnya, seolah-olah dia tidak bermaksud seperti yang terdengar.

Dia melanjutkan dengan lembut, "Aiden tidak selalu tahu cara memperlakukan orang dengan baik. Melihatmu kecewa akan menyakiti baik aku maupun kakekmu. Tetapi bahkan saat itu, tidak banyak yang bisa kami lakukan. Kamu tahu dia tidak benar-benar mendengarkan salah satu dari kami."

"Tapi dia dulu mendengarkan aku," Selene meledak, tidak bisa menahan lagi. Topeng yang dia kenakan begitu lama terlepas, dan untuk pertama kalinya, keputusasaan di balik matanya menunjukkan dengan jelas. "Dia mungkin tidak memperlakukan orang lain dengan baik, tapi dia selalu memperlakukan aku secara berbeda."

Morgan mengangkat alis pada nada tingginya.