Setelah menemukan dapur, Esme agak terkejut menemukan Simon dan Finnian sudah berada di sana. Simon awalnya menegang saat pintu tiba-tiba terbuka, namun ketegangan itu lenyap dari tubuhnya saat menyadari itu hanya Esme.
Gelas setengah penuh dengan air berada di tangannya, sementara Finnian berdiri lebih jauh di koridor, bertumpu pada dinding dengan tangan santai tersemat di saku celananya.
"Apa yang kalian berdua lakukan di sini?" rasa ingin tahu Esme mendorongnya untuk bertanya saat dia mendekati meja untuk menaruh rempah-rempah yang telah dia kumpulkan.
Mata Finnian terlihat sangat mengantuk, dan tampaknya Simon telah membujuknya keluar dari kamarnya hanya demi minuman tengah malam.
Esme meraih sebuah teko terdekat dan mengisinya sampai penuh. Kemudian ia menyerahkannya kepada Simon. "Ini," katanya dengan senyum lembut. "Simpan ini di kamarmu sehingga kamu tidak perlu keluar setiap kali haus di waktu malam, ya?"