Perpanjangan Diri Sendiri

-_-_-⁠♡-_-_-

Pagi hari keesokanannya, ketika kereta berhenti di depan mereka, Finnian menoleh ke adik perempuannya dengan kerutan dahi yang enggan. "Apakah kita benar-benar harus pergi?" tanyanya, suaranya bernada ragu.

Dia dan teman-temannya sudah siap untuk berangkat ke Terkutuk sesuai rencana, namun dari ekspresi wajah Finnian dan Lukas, jelas bahwa tak ada satupun dari mereka yang ingin pergi begitu saja.

Esme menatapnya dengan kelembutan yang bersikeras. "Kamu harus pergi," ingatnya. "Kamulah yang memilih untuk hadir di akademi ini, Finn. Kamu tidak bisa lagi bersantai-santai, begitu juga dengan kamu, Luca."

Simon, yang telah mengangguk setuju dalam diam, akhirnya angkat bicara. "Saudari adikmu benar," katanya sesederhana itu. "Kita sudah tertinggal dengan kurikulum baru akademi, dan aku akan berhasil mengejar sendiri jika seseorang tidak memakan bukuku." Dia menatap ke arah Luca dengan tatapan menuduh, yang mana sanggupannya hanyalah berkedip seperti rusa yang terkejut.