Aku seharusnya menciumnya. Karena keesokan harinya … haidku datang, dan yang terakhir ingin aku lakukan adalah terlalu dekat dengannya dan tergoda dengan apa yang tidak bisa ku miliki.
Aku bersembunyi di kamarku setelah latihan pagi yang singkat, setengah untuk terhindar dari pandangannya dan setengah karena aku tak merasa cukup baik untuk terus bergerak. Jarang sekali aku merasakan sakit selama hari-hari di bulan ini, tapi kali ini jauh lebih buruk dari biasanya. Aku sedikit malu bertanya-tanya apakah itu karena semua waktu yang kami habiskan di tempat tidur.
Musim akhirnya berubah, dan aku menyandarkan jendelaku terbuka, membiarkan udara segar musim gugur mengisi ruangan. Cuaca sejuk sangat sempurna untuk menyeduh—bahkan dengan api berkobar di dapur kecilku dan panci mendidih di atasnya, aku tidak merasa panas. Malah, panasnya terasa menyambut, dan aku merentangkan tanganku di atas uap, menggosok jari-jariku untuk menghangatkannya.