Tatapan kosongnya tertahan di wajahku, seolah aku baru saja mengatakan sesuatu yang sama sekali tidak masuk akal baginya. Lalu senyum pahit menyilang bibirnya. "Kamu salah paham, Qing-er. Aku tidak perlu menyelamatkanmu jika aku tidak membunuhmu."
"Untuk membunuhku dalam situasi seperti itu ADALAH menyelamatkanku," aku membetulkannya. "Bagaimana aku bisa menjawab sebaliknya kepada semua nyawa tak berdosa yang telah hilang? Itu kesalahanku untuk memula—"