Guru di Semua Bidang

Pandangannya lembut namun tak tergoyahkan, kilauan cahaya yang menawan bersinar dari kedalamannya yang indah. Aku berdiri diam untuk waktu yang lama, tidak mampu memalingkan pandanganku.

Sejak malam Hari Ketujuh Adik Perempuan, saat aku mengatakan kepadanya di atas bukit Gerbang Perak bahwa aku ingin menghabiskan lima ratus tahun lagi bersamanya, hingga malam Pertengahan Musim Gugur, saat aku bertanya kepadanya di Kuil Giok apakah dia akan pergi bersamaku jika aku memutuskan untuk meninggalkan Gunung Hua, dia tidak pernah memberikan jawaban yang sebenarnya. Tanggapannya selalu samar, dan baru-baru ini aku mengerti mengapa. Baru-baru ini dia akhirnya bisa memberi janji yang sungguh-sungguh, karena dia akhirnya melihat harapan yang memungkinkan mimpi itu menjadi kenyataan.