Salju ringan kembali turun ketika kami melangkah keluar dari kabin. Serpihan-serpihan salju kecil yang tipis beterbangan tanpa beban di udara, menangkap kilauan emas saat perlahan turun dari langit senja. Bai Ye memegang tanganku saat kami melangkah melintasi lantai hutan yang putih, masih perawan tanpa jejak langkah. Salju di bawah kaki kami terdengar renyah lembut, dan ujung jubah panjang kami menyapu di belakang kami, mengaduk sedikit pusaran putih seperti bubuk.
Kami tidak berbicara, membiarkan hening damai alam mengelilingi kami. Aku selalu menyukai saat-saat seperti ini bersamanya—tenang, damai. Rasanya seperti seluruh dunia telah hilang, dan hanya kami berdua yang ada, berdampingan, berpegangan tangan.