Situasi yang Tidak Diinginkan (Kenangan Bai Ye)

Bai Ye berhenti untuk ketiga kalinya saat mengilapkan pedangnya, mengerutkan kening saat berbalik. "Bisakah kamu tidak menatap terus?" Dia memandang gadis yang duduk di belakangnya dengan tatapan kesal. Dia tidak mungkin bisa berkonsentrasi pada hal lain dengan perasaan terus-menerus diawasi.

Gadis itu berkedip dengan matanya yang besar seperti rusa. "Kenapa?" tanya dia seolah-olah benar-benar penasaran. "Kamu tampan. Bukan kah wajar manusia menatap hal-hal yang indah?"

Bai Ye mengencangkan genggamannya pada gagang pedang. Baru saja satu jam berlalu sejak roh Bintang Kembar memanifestasikan dirinya—dirinya, untuk lebih tepatnya—dan dia sudah menguji batas kesabaran Bai Ye. Atau kewarasannya, karena dia masih tidak percaya bahwa roh pedang setan, yang usianya ribuan tahun dan lahir dari darah dan daging eksistensi yang paling jahat, bisa sebegitu naif dan tidak masuk akal.