Inspeksi

'Rosie..? Rosie..? Rosalie, sayangku, bangunlah. Buka matamu, nak. Ayo, bangun.'

Dengan alisnya yang halus mengerut, Rosalie mendengar bisikan yang jauh menjangkaunya melalui jurang kegelapan. Tak pasti apakah suara itu milik pria atau wanita, terdengar seperti paduan suara banyak orang menjadi satu. Namun, suara itu terus memanggilnya, mendesaknya untuk terbangun, sampai ia akhirnya menyerah dan membuka kelopak matanya yang berat.

Namun, semua yang ia temui hanyalah kegelapan sekali lagi.

"Ugh..."

Wanita muda itu mencoba menggerakkan tubuhnya, tetapi hanya rasa nyeri tumpul yang merespons, seolah-olah seseorang sedang menarik tulang-tulangnya. Kepalanya terasa sangat berat, dan denyutan nyeri kepala yang tajam memukul keningnya dengan setiap detak jantungnya yang cepat.