Tatapan tak tergoyahkan Felix tetap tertuju pada dokumen di hadapannya, tangannya dengan erat menggenggam pena mewah berwarna hitam dengan ujung emasnya yang berkilauan. Sementara itu, Damien berdiri santai di dekat jendela tinggi dan lebar, secara acuh mengamati huruf-huruf hitam yang menghiasi lembaran kertas putih, terlihat larut dalam kandungan dokumen yang jelas penting.
Suara derap kaki kuda samar menarik perhatian Damien, mengalihkan matanya yang berwarna kuning ke arah gerbang rumah.
"Apa yang dilakukan kereta Kuil di sini pada jam seperti ini? Bisa jadi Lady Rosalie memanggil Revered Altair?"
Dengan sekilas pandang ke luar jendela, Felix hanya mengangkat bahu, seolah tidak tertarik, dan menjawab santai saat dia kembali ke tugasnya.
"Ah, memang. Lady Rosalie dan Revered Altair berangkat tengah hari, dan sepertinya mereka kembali sekarang. Miss Aurora sempat menyebut sesuatu tentang mereka pergi berkencan."