Kekaisaran Rische berdiri sebagai sebuah kekaisaran yang relatif muda, usianya disembunyikan oleh fakta bahwa kurang dari seabad yang lalu, ia telah diakui secara formal sebagai sebuah kerajaan.
Hanya delapan puluh lima tahun yang lalu ketika Benua Tengah, sebuah wilayah tanah yang menghubungkan dua Kekaisaran dan empat Kerajaan, mencapai konsensus penting. Konsensus ini melahirkan sebuah kekompakan agama baru — sebuah pengabdian kepada dewa tunggal. Kepercayaan inovatif ini bertujuan untuk meredam api perselisihan agama, memadamkan api pemberontakan, dan membasahi bara peperangan. Ambisi besarnya adalah untuk menyatukan semua orang di bawah keyakinan yang tunggal. Usaha ini memiliki janji untuk memperkuat ekonomi karena dukungan pemerintah terhadap iman tunggal ini memastikan aliran pajak yang stabil. Dana ini disajikan dengan cermat kepada rakyat sebagai persembahan suci kepada yang ilahi, yang secara efektif menetapkan dasar keuangan yang tak tergoyahkan.