Rosalie meringis, wajahnya terasa kesemutan saat sinar hangat matahari di awal musim gugur dengan lembut mengusap wajahnya yang masih terlelap. Setelah rasanya musim hujan yang tak berkesudahan, langit akhirnya cerah kembali.
Perlahan, dia membuka matanya, hanya untuk menemukan dirinya bersemayam di tubuh Damien yang kokoh dan tidak bergerak. Dia terbaring di sana, masih tenggelam dalam tidur lelapnya, sesekali mendengkur pelan, punggungnya nyaman bersandar di sofa mewah. Genggaman lembut tidur masih menyelimuti Rosalie, membuatnya sulit untuk bangun. Namun seiring sensasi yang perlahan kembali ke tubuhnya, dia menyadari kedua tangannya erat tergenggam oleh tangan lain.