Izaar

"Jadi, ini adalah Izaar..."

Rosalie dengan anggun membuka penutup dirinya, melepaskan tudung panjang jubah hijau tua yang dikenakannya, dan matanya membesar dalam keheranan. Ketika kesadarannya menyatu dengan Meiling, membedakan antara memori hidup yang ia pegang dan detail dari buku-buku yang ia lahap di masa lalu menjadi tugas yang rumit.

Setiap aspek dari lingkungan sekitarnya memancarkan pesona. Perjalanan sejak saat mereka melewati perbatasan hingga perlahan kuda mereka berhenti di Azarain, Ibu Kota Agung dari Izaar, terasa seperti transisi mulus antara alam yang sangat berbeda.