Aria menggelengkan kepalanya, "Saya yakin bahwa kami tidak memiliki Santa, dan tidak ada Dewi yang pernah mengaruniakan kerajaan kami selama ratusan tahun, Nyonya. Saya kira itu hanya dongeng belaka."
"Sayang sekali. Tapi saya tidak bisa menyalahkanmu," Nyonya Harsetti berkata. "Saya tahu bahwa kamu di sini karena ingin menjadi Penyihir Agung, benar?"
"Ya!" Aria mengangguk tanpa ragu-ragu.
"Dan apa tujuanmu menjadi penyihir tersebut, hm?" Nyonya Harsetti bertanya. "Apakah kamu ingin membunuh seseorang yang sangat kamu benci? Apakah kamu ingin merayu seorang pria? Atau apakah kamu ingin menghancurkan sebuah kerajaan? Atau mungkin kamu memiliki tujuan yang lebih besar dari itu? Apakah kamu berencana menyebarkan wabah di seluruh negeri? Itu tidak sulit jika kamu telah mencapai status Penyihir Agung."
Aria teringat akan kehinaan yang dia rasakan ketika Swan melumerkan tangannya, atau ketika dia menyembuhkan luka bakarnya.