"Mengapa kau membutuhkan mayat ini, Aria?" tanya Anastasia sambil menyuruh pelayannya meletakkan mayat itu di sudut kamar Aria. "Sungguh jarang bagi Anda untuk meminta—"
"Seorang wanita tua bukan seorang anak?" Aria melengkapi kalimat itu. Dia mengangkat bahu dan menyesap tehnya, "Aku punya alasan, Mama. Tunggu saja dan lihat, aku akan menang pada akhirnya."
Anastasia mendesah.
Dia benar-benar tidak mengerti apa yang sedang ada di kepala Aria saat ini. Sudah hampir seminggu sejak mereka pindah ke rumah baru mereka. Itu adalah sebuah rumah besar yang kusam, namun masih memiliki semua yang dibutuhkan untuk hidup nyaman.
Sejujurnya, Anastasia juga tidak tahu apa yang dia inginkan saat ini.
Setelah dia turun dari posisinya sebagai Ratu Holy Achate, dia merasa kehilangan tujuan hidupnya. Yang dia lakukan setiap hari adalah mengurus hal-hal kecil di wilayah kecilnya dan menghabiskan waktunya dalam kedamaian.