Bab 290: Penebusan Seorang Ibu (II)

Aria terkikik merasa lebih bahagia setelah mengejek ibunya. Dia mengharapkan ibunya akan mengertakkan giginya, menatap tajam, atau bahkan menamparnya. Akan lebih baik lagi jika Anastasia mulai memanggilnya dengan julukan-julukan, karena itu akan memberi Aria alasan untuk menyerang dan menyiksanya sampai dia puas.

Tapi Anastasia tidak melakukan hal itu. Sebaliknya, dia hanya diam dan terus berjalan menuju ruang makan. Aria menjentikkan lidahnya dan bergumam, "Membosankan."

Di dalam hati, Anastasia merasa marah karena putrinya menyebutnya membosankan, tidak berguna, dan hal-hal lain, tapi dia juga sadar bahwa dialah yang membesarkan gadis ini. Aria adalah hasil karyanya.

'Dan aku telah membesarkan sebuah produk gagal,' pikir Anastasia saat dia cepat-cepat menyiapkan makanan untuk Aria.