Kantor itu kembali sunyi setelah pelaku utama keributan itu pergi. Pena Raven kembali menari di atas dokumen.
Tidak ada satu pun dari ajudan Raven yang diundang ke pernikahannya. Sebagian besar telah berada di sisinya sebelum ia dianugerahi gelar Duke. Beberapa adalah orang biasa yang memulai dari posisi rendah. Sang Count tak akan pernah benar-benar menyambut tamu-tamu ini.
Pernikahan mendadak antara tuannya dan seorang Duchess yang tak dikenal. Terrance menatap sang Duke sejenak sebelum berbicara.
"Bagaimana upacara pernikahanmu?"
"Itu lumayan."
"Duchess…"
"Terrance, apakah kamu juga merindukan bau tanah dari lapangan?"
"Tidak, tuan."
Terrance, lebih hati-hati daripada Lyndon, segera menutup mulutnya. Satu-satunya suara di kantor adalah gesekan pena Raven di kertas.
Setelah mencicipi kelezatannya, tangan Raven secara alami kembali ke dalam keranjang. Dia memasukkan kue lain ke dalam mulutnya dan bergumam.
"…Aku menyuruhnya untuk beristirahat."
"Ya?"