Raven bergerak sebisanya tanpa suara, setiap langkahnya diletakkan dengan hati-hati di atas karpet lembut di bawah kakinya. Ruangan itu redup, disinari oleh cahaya hangat dari matahari terbenam, tapi dia tahu persis di mana segala sesuatunya.
Ketenangan itu memberi rasa nyaman, namun juga membuatnya terlalu sadar akan setiap bunyi kecil yang dibuatnya, meskipun karpet tebal berhasil meredam gerakannya.
Dia berjalan menuju tempat tidur, matanya tertuju pada sosok Seraphina yang diam dan terkulai. Dia meringkuk, beristirahat dengan damai. Napasnya lembut dan teratur, dadanya naik turun dalam irama yang menenangkan dan juga sedikit menenangkan sarafnya sendiri.