"Bagaimana kamu bisa makan sebanyak itu dan masih bisa bergerak?" tanya Seraphina, kagum.
"Aku memang makan banyak karena itu enak," jawab Raven, sambil sengaja mengelus perutnya. Raven mengerutkan kening saat melihat perutnya yang rata di bawah tangan mungilnya.
"Tidak."
"Apa?"
"Makan lagi."
"Aku baru saja bilang aku sudah kenyang…"
"Karena kamu akan berolahraga sebanyak kamu makan."
Seraphina menatap Raven dengan pandangan kosong saat dia berbicara dengan begitu blak-blakan. Wajahnya memerah merona.
"K-kamu sedang bicara apa saat kita makan?"
"Kenapa kamu terkejut? Aku hanya mengatakan yang sebenarnya. Bukankah awalnya usulan istriku untuk makan terlebih dahulu sebelum melanjutkan?"
"Itu kamu…!"
Bibir Seraphina mencucu dalam rasa malu. Matanya menghindari pandangan Raven, bergulir canggung.
"Kalau kamu tidak ingat, aku bisa ulang untukmu. Atau apakah kamu ingin aku berhenti menunggu?"