Desas-desus yang membuat orang-orang bercakap-cakap melintas di benaknya. Kalau dipikir-pikir, dia juga telah mendengar bagaimana dia memainkan peran yang cukup aktif dalam perang terakhir. Dia berhasil mengalahkan berpuluh-puluh bahkan ratusan musuh seorang diri.
Namun, dia sama sekali bukan setan. Banyaknya luka di punggungnya adalah bukti yang mempertontonkan kengerian masa itu.
Dalam sekejap mata, dia sudah membawa pakaian yang jatuh ke lantai.
"Sebaiknya kamu memakai pakaianmu. Jika kamu masuk angin lagi, aku yang akan repot."
"Ya, saya mengerti."
Seraphina membuka matanya pada kata-kata Raven. Dia tidak tega bertanya mengapa punggungnya terluka parah. Betapa sakitnya itu pasti.
Sama halnya dengan dia tidak tega memberitahunya juga.
Dengan pertimbangan yang bijak, dia dengan lembut mengangkat punggungnya saat dia memakai pakaian sendiri.
"Kamu juga sebaiknya berpakaian. Kamu mungkin akan masuk angin sepertiku sebelumnya."