yoojee

Ketika Yoon Se Ah, seorang pekerja kantor biasa, bertemu dengan Lee Min Hyun, intern baru di departemennya, ia menganggapnya tidak lebih dari seorang bodoh yang sedang jatuh cinta. Namun, seiring berkembangnya hubungan mereka, kehidupan Se Ah berubah menjadi terburuk, membuatnya tergantung pada belas kasihan Min Hyun pada akhirnya.

Ternyata Min Hyun, orang yang sama yang merayu-rayu di kaki Se Ah sebenarnya adalah orang yang berbahaya dan tidak stabil yang telah terobsesi dengan Se Ah sejak pertemuan pertama mereka. Dan dia mengetahui kebenaran gelap tentang masa lalu yang telah Se Ah usahakan keras untuk sembunyikan dari orang lain.

Dengan perasaan yang mengganggu dari Min Hyun, drama keluarga berbahayanya, dan keinginan Se Ah yang kontradiktif, siapakah sebenarnya orang jahat di sana? Dan akankah keduanya mendapatkan apa yang mereka inginkan pada akhirnya?

Kisah ini tentang dua orang yang secara mental rusak yang tidak dapat memberikan apa yang diinginkan satu sama lain, meskipun di dalam hati mereka berharap mereka akan menemukan penghiburan satu sama lain, sehingga, meskipun tidak ada 'romansa' yang sebenarnya, mereka masih berhasil membentuk koneksi yang bengkok, dan mereka tidak benar-benar keberatan dengan itu.

PERINGATAN: Cerita ini berisi konten yang sangat dewasa dan terkadang grafis dan menyentuh topik yang tidak menyenangkan dan tidak nyaman.

Pria Baru

Suara yang dalam itu, tampaknya tidak familiar, adalah milik seseorang yang tidak disukai Da Hye tapi sangat ia kenal. Dan dia pastinya orang terakhir yang Da Hye harapkan untuk bertemu hari ini.


"Yang Min Seok? Sungguh... mengejutkan."


Pria itu tersenyum sopan, kemudian melihat ke sekeliling, dan setelah beberapa detik ragu, menghela napas dan duduk dengan diam di belakang meja yang hendak ditinggalkan Da Hye. Wanita itu, yang sudah terbiasa dengan perilaku Min Seok yang terhormat namun menjengkelkan, menggelengkan kepala dan juga duduk kembali.


Tanya Min Seok sambil memberi isyarat pada pelayan untuk datang ke meja mereka.


"Saya tidak tahu, saya tidak pernah benar-benar peduli."


Da Hye dengan sembrono mendorong gelas air dingin yang baru saja disajikan oleh pelayan, menunggu teman bicaranya itu memesan secangkir kopi hitam, lalu menatapnya dengan pandangan kesal di matanya yang tajam, dan melanjutkan,


Sebuah Kesepakatan