Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Pemimpin Suku Keluarga Ning cukup penasaran dengan kemunculan tiba-tiba Ning Zhuo. Setelah meninjau banyak dokumen, dia berbicara dengan lega: "Jadi, ternyata anak ini, Ning Zhuo, telah menunjukkan bakat untuk teknik mekanis."


Bagian intelijen pertama menyatakan: ibu Ning Zhuo, Meng Yaoyin, adalah seorang penyembah teknik mekanisme. Meskipun dia meninggal sangat awal, dia meninggalkan banyak risalah tentang teknik mekanis untuk Ning Zhuo. Ning Zhuo sangat menghargai buku-buku ini sebagai peninggalan ibunya, sering tertidur dengan mereka di pelukannya saat masih anak-anak. Seiring dia bertumbuh, dia sangat dipengaruhi oleh teks-teks tersebut.


Selama masa kecilnya, Ning Zhuo mulai menunjukkan ketertarikan yang kuat pada teknik mekanis. Dia sering mengunjungi Kebun Ciyou untuk menonton pertunjukan boneka Li Leifeng.


Bab 92: Menyelidiki Ning Zhuo