Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Ning Zhuo memutuskan untuk menjelajahi Lembah Shanxi.


Sun Lingtong mencium aroma petualangan dan segera berteriak, "Si Kecil Zhuo, tutupi aku; aku akan menyelidiki sendiri!"


Keduanya pertama kali menaiki Awan Mengalir, menjauh dari Gunung Tersembunyi Kabut. Setelah mendarat di sudut, Ning Zhuo menarik Naga Perjalanan Sepuluh Ribu Li dari pinggangnya.


Mata Naga Perjalanan Sepuluh Ribu Li memancarkan cahaya aneh, menyelimuti Ning Zhuo dan Sun Lingtong.


Dalam cahaya aneh ini, sosok kedua pria itu berkurang dengan cepat. Mengikuti sinar cahaya, dalam beberapa nafas saja, mereka memasuki Naga Perjalanan Sepuluh Ribu Li.


Beberapa saat kemudian, keduanya mengendarai Naga Perjalanan Sepuluh Ribu Li kembali ke Gunung Tersembunyi Kabut.


Sun Lingtong mengerutkan kening dan mendesah, "Ini sama sekali tidak menyenangkan," melihat Ning Zhuo yang serius mengendalikan mekanisme di sampingnya, "Si Kecil Zhuo pandai dalam segala hal tetapi terlalu hati-hati."


Bab 13: Setan