Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Dewa Macan dari Gunung Tersembunyi Kabut adalah contoh seperti itu, namun anehnya, Dia tampaknya tidak memiliki keinginan untuk persembahan dupa.


Adapun Dewa Rubah... menurut para tetua desa, dalam sepuluh tahun terakhir ini, Dia, yang gagal maju ke Tahap Inti Emas sebagai Kultivator Iblis Rubah Liar, telah mengubah sisa jiwa rohnya untuk mengikuti Tao Ilahi.


Dia mengelola urusannya dengan sangat rajin, memiliki jumlah pemuja yang jauh lebih banyak daripada Dewa Macan.


Jika tren ini berlanjut, kemungkinan Dewa Rubah pada akhirnya akan menggantikan Dewa Macan. Pada saat itu, Dewa Rubah akan menjadi Dewa Gunung Sejati dari Gunung Tersembunyi Kabut, sementara Dewa Macan akan menjadi Wakilnya.


Poin utama pembicaraan antara Ning Zhuo dan Sun Lingtong adalah untuk memperkirakan kekuatan kedua Dewa Gunung ini.


Bab 10: Teman Lama