Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Ning Zhuo mengeluarkan Anggrek Bordir Kabut lagi.


"Nona Lin, ini adalah kali pertama saya meninggalkan kampung halaman untuk bepergian jauh."


"Saya melewati Gunung Tersembunyi Kabut, berniat untuk mendaki dan melihat kejauhan. Saat belok, kabut gunung mereda, dan saya melihat pemandangan awan berubah di cakrawala, matahari terbit perlahan muncul, gunung yang teduh, dan sungai yang berkelok-kelok."


"Saya melihat sebuah tebing dan menemukan beberapa Anggrek Bordir Kabut. Dikelilingi kabut tipis, mereka bergoyang lembut, seolah dunia baru sedang memanggil saya."


"Saya memetik Anggrek Bordir Kabut ini dan memegangnya di tangan saya, merasakan rasa keindahan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dunia ini sangat luas, kehidupan begitu indah, berdampingan erat di antara gunung dan bunga."


Bab 33: Buddha Menyeberangi Dingin yang Keras