Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

"Guru Suci Lima Unsur?!" Ning Zhuo segera memperluas Indra Ilahinya di atas stalaktit.


Namun ia tidak menemukan sesuatu yang aneh.


Sebenarnya, ia bahkan tak melihat bayangan Guru Suci Lima Unsur.


Semua itu tampak seperti hanya halusinasi pendengaran.


Namun dengan ketajaman seperti elang, pada saat itu, Ning Zhuo mengonfirmasi sebagian dari spekulasinya—memang ada yang aneh tentang Gua Ribuan Setan!


"Saudara junior?" Linghu Jiu memperhatikan ekspresi aneh Ning Zhuo.


Ning Zhuo menatap Linghu Jiu, "Saudara, aku baru saja mendengar suara kuno dari Guru Suci Lima Unsur. Dialah yang muncul dua kali sebelumnya, pertama untuk memberikan Keterampilan Ilahi kepadaku, dan kemudian untuk meningkatkan alamku dalam Lima Unsur."


Ning Zhuo tidak berusaha menyembunyikan, dan langsung mengulangi kata-kata Guru Suci Lima Unsur.


"Bisakah itu?" Linghu Jiu sangat terkejut.


Keduanya memeriksa stalaktit yang ditunjuk dengan seksama.


Bab 68: Jadi Begitulah Caranya!