Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

"Cobalah," kata Sun Lingtong, juga merasa sangat bersemangat.


Ning Zhuo menutup matanya dan diam-diam merasakan limpanya yang baru.


Dalam trance, dia seakan-akan memasuki sebuah kuil.


Dia duduk tegak di atas platform dan menjadi Patung Dewa Bumi yang disembah di kuil itu!


Dari luar kuil, sejumlah besar darah, esensi, dan energi terus menerus mengalir masuk. Setelah jatuh ke dalam kuil dan disinari oleh Patung Dewa Bumi, mereka mengalami serangkaian penyucian.


Penyucian terus berlangsung tanpa henti, menyerap kotoran, menenangkannya ke bawah, dan memperkaya tanah dasar di bawah kuil.


Limpa itu sendiri berfungsi untuk mengubah makanan, darah, dan melawan penyakit. Sekarang, dengan limpa Ning Zhuo sendiri sebagai dasarnya, Kuil Limpa Unsur Bumi yang dimurnikan darinya bahkan lebih efisien dalam hal ini!


Bab 107: Tapal Kuda Menginjak Bunga