Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

"Diam!" Sun Gan berteriak marah, tiba-tiba berdiri dari kursinya, dan dengan tegas memarahi Xu Dali, "Jenderal Xu, lebih baik kamu berkepala dingin, aku sekarang adalah komandan pasukan belakang. Dan dengan kinerja pertempuranmu yang tidak menguntungkan, sebagai komandan yang bersalah, apa hakmu untuk menyalakiku?"


"Tunggu penyelidikan setelah kita kembali ke Kota Abadi Canglin!"


Darah mengalir deras ke wajah Xu Dali: "Sun Gan, kau bajingan! Hanya karena memimpin pasukan tidak menguntungkan, kau ingin menyalahkan semuanya padaku. Aku tidak percaya para pejabat sipil dan militer Ibukota Kerajaan akan membiarkanmu memutarbalikkan yang benar dan salah, bermain favorit!"


Sun Gan menghantam meja: "Diam, dasar bodoh." 


Xu Dali melangkah maju, melewati Shuangjing, dan dengan satu dorongan, dia mendorong Shuangjing yang menghalangi ke samping, berjalan mendekati Sun Gan, mata melotot di seberang meja, dan berteriak: "Bawa kompensasi segera, atau kamu tidak akan lolos hari ini!!"


Bab 129: Demi Rumah dan Tanah Air (Bagian Gabungan 2)