Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Tetua Kultivator Iblis terus menanyakan tentang Ning Zhuo dari Liu Er, akhirnya memahami alasannya.


"Ning Zhuo sementara berada di sisi Xiao Liu karena dendam keluarganya."


"Dia sendiri memiliki tujuan untuk bepergian, jadi dia akan pergi setelah perang besar ini."


"Bahkan jika perang berbalik menjadi tidak menguntungkan dan dia tidak melihat harapan untuk balas dendam, dia mungkin akan pergi di tengah jalan."


"Mengenai dukungannya dan Keluarga Ning untuk Xiao Liu, di satu sisi, itu karena Ning Zhuo sendiri memiliki hubungan baik dengan Xiao Liu, dan di sisi lain, itu karena dendam keluarga, dan terakhir, itu untuk keuntungan harta rampasan perang."


"Bagaimanapun, keuntungan perang sering kali paling menguntungkan."


Memikirkan ini, tetua Kultivator Iblis tidak lagi memperhatikan Ning Zhuo.


Bab 145: Menunjuk Kehidupan?