Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Ning Zhuo kembali ke Perkemahan Tiga Jenderal dan tidak beristirahat. Di tenda miliknya, dia segera mengeluarkan empat batu Tenaga Nasional tersebut.


Negara Liangzhu didirikan berdasarkan kebajikan Air, dan keempat batu Tenaga Nasional yang diberikan kepada Ning Zhuo semuanya hitam seperti tinta.


Di permukaan batu-batu tersebut, dapat terlihat samar-samar riak halus yang mirip dengan arus bawah laut dalam.


Ning Zhuo sebelumnya telah mencoba menyerap Tenaga Nasional untuk membantu kultivasinya, dan hasilnya sangat baik. Sekarang, duduk bersila di bantal dikelilingi oleh Awan Terapung, dia secara resmi mulai menyerapnya lagi.


Batu-batu Tenaga Nasional tidak menunjukkan perubahan yang terlihat di tangannya, dengan aliran Tenaga Nasional meresap ke dalam tubuh Ning Zhuo.


Ning Zhuo dapat dengan jelas merasakan bahwa dengan jumlah infus Tenaga Nasional yang sama, tingkat kultivasinya telah meningkat sepuluh kali lipat!


Bab 152: Pembukaan Lapangan Tanpa Halangan