Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

"Hmm?" Alis tetua Kultivator Iblis berkerut saat dia memperhatikan perubahan lain dalam umur Ning Zhuo.


"Peningkatan sebelumnya hanya sedikit garis, sedikit benang. Kali ini, meningkat begitu banyak."


"Kalau aku tertipu oleh ilusi sebelumnya, dan sembarangan menggunakan kutukan tiga-garis pemecah Qi, bukankah aku sudah jatuh ke dalam perangkapnya!"


Tetua Kultivator Iblis itu ketakutan sampai punggungnya dingin, langsung berkeringat dingin.


Dia mendengus dingin, tatapannya dingin dan beracun.


Dia mengeluarkan banyak bahan harta karun, tetapi kali ini, dia tidak langsung menambahkannya; melainkan, dia menangguhkannya sementara di udara.


Tetua Kultivator Iblis itu menarik napas dalam-dalam, menahan rasa sakit yang intens, dan merobek sepotong besar bulu rubah dari dadanya.


Mengabaikan darah yang menetes, dia melemparkan bulu rubah itu ke udara.


Bab 156: Mu Lan, Sabar Ya