Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Liu Er, ketika mendengar kata-kata Shuangjing terhadap Du Tiechuan, tidak berani bergabung dalam percakapan.


Dengan ekspresi pahit di wajahnya, dia berkata: "Komandan Du adalah seorang kultivator tingkat Transformasi Kedewaan yang dihormati, tinggi dalam status dan kekuatan, setiap langkah yang dia lakukan disertai dengan kekuatan badai. Sosok kecil seperti diriku hanya bisa mengikuti di belakang, mengalir bersama arus."


Shuangjing mengangguk, menunjuk pada Liu Er: "Kamu, yang statusnya rendah, hanyalah setengah darah iblis. Jika kamu ingin naik pangkat, kamu tidak bisa hanya mengalir bersama arus; kamu harus memilih kelompok yang tepat untuk didukung."


"Karena kamu datang meminta bantuan dariku, dengan mempertimbangkan persahabatan kita, aku juga akan Memberimu kesempatan."


"Mengenai pengalokasian Baju Besi Berat, aku bisa melawan keinginan Du Tiechuan dan membantumu. Namun..."


Shuangjing menarik suaranya dan tidak melanjutkan.


Bab 182: Aku, Membawa Ambisi! (Selamat Tahun Baru!)