Gu Zhen Ren

Di jantung gunung berapi, istana peri mekanik yang ditinggalkan oleh para leluhur merindukan pewaris.
Ibu mengorbankan hidupnya untuk mendapatkan meterai harta istana peri, mempercayakannya kepada Ning Zhuo di ranjang kematiannya.
Meterai Iblis Hati Buddha!
Untuk membawakan pencerahan kepada diri sendiri, dan kedemonan kepada orang lain.
Pembawa meterai tersebut, dengan ringan mengukir Meterai Iblis Hati, bisa mengendalikan mekanisme bagaikan bulu. Sementara yang lain menggunakannya, terkuras dalam semangat dan berat dalam pikiran; Ning Zhuo bisa memerintahkannya dengan mudah, ringan dan anggun seolah menari.
Ning Zhuo berkata, "Ibu, anakmu pasti akan memenuhi kepercayaanmu dan mengklaim istana peri itu!"
Sesungguhnya:
Pertemuan dengan rahasia yang penuh semangat, di mana keterampilan berbaur dengan logika tertinggi.
Alam semesta terbuka ke alam baru, di mana keindahan alami menyaingi surga.
Lonceng kuno menyampaikan hukum, menari di bawah cahaya murni bulan.
Dengan bentuk sejati yang mewujudkan berbagai hal, siapa di dunia ini yang bisa bersaing!

Misteri Penguasa Boneka Abadi

Para boneka mekanik berdiri diam, tersusun rapi dalam barisan.


Mereka sebagian besar terbuat dari kayu, dengan armor logam sederhana menutupi dada dan kaki mereka.


Kebanyakan memegang tombak panjang, tetapi beberapa memegang pedang dan perisai.


"Enam ratus boneka mekanik! Kontrol ahli strategi atas mereka telah meningkat secara signifikan dibandingkan sebelumnya." Zhang Hei menyapu indra ilahi ke arah para boneka, segera mentransmisikan pikiran dengan nada ucapan selamat.


Para prajurit di Perkemahan Tiga Jenderal juga melihat ke arah boneka mekanik ini dengan takjub.


Guan Hong mengelus janggutnya dan juga menggunakan indra ilahi untuk berkomunikasi: "Mengingat kekayaan ahli strategi, dia bisa saja membuat boneka mekanik ini lebih halus lagi. Tampaknya dia ingin menggunakan Keterampilan Kepulangan Sang Pahlawan dari formasi militer."


Ning Zhuo: "Mata dharma Jenderal Guan benar-benar sempurna."


Bab 201: Ning Zhuo: Saya Ingin Menguji Batas Saya