Zhao Wuji terus melakukan aksi mengelap darah dari mulutnya.
Dia tidak berani bergerak.
Pupil mata nya bergetar seolah-olah gempa bumi terus menerus menggoyangkannya.
Para tetua yang lain.
Beberapa di antaranya, berdiri di punggung binatang buas, tidak berani bernapas keras, perlahan merangkak turun dari binatang itu.
Beberapa, memegang pedang, hendak menusuk titik vital binatang buas tersebut, namun tangan mereka bergetar, tidak mampu melakukan tusukan.
Beberapa bahkan terhuyung ke belakang, tersandung batu dan duduk di tanah dengan mata terbelalak.
Mereka baru saja menampilkan sikap sebagai pemenang sejenak yang lalu.
Sekarang, mereka semua didominasi oleh teror yang amat besar.
Mata Selir Yunxia tenang, menunjukkan sedikit rasa tidak suka.
"Suku manusia tetap menjijikkan seperti biasanya."
Suaranya sangat lembut, seperti awan yang perlahan bergerak melintasi langit.
Kedengarannya lembut di telinga, hampir seperti sebuah melodi surgawi.