Selama seminggu terakhir, hampir setengah dunia dipenuhi keputusasaan, seminggu keputusasaan yang bahkan krisis ekonomi global yang sedang berlangsung belum menyebabkan depresi ekonomi yang begitu meluas sebelumnya.
Mata uang semua negara mengalami depresiasi hingga tingkat yang menyedihkan, dengan situasi parah Venezuela di masa lalu hampir secara gila diulang di 89 negara ini.
Untuk menghadapi situasi ini, mesin pencetak uang mereka mulai bekerja tanpa henti, bahkan kertas dan tinta yang digunakan untuk mencetak uang telah menjadi bahan strategis tingkat nasional.
Tetapi meskipun begitu, kecepatan mereka mencetak uang masih tidak bisa mengejar laju depresiasi mata uang dan inflasi.
Di beberapa negara, orang bahkan perlu membawa keranjang ke pasar untuk membeli sayuran dan menggunakan koper serta mobil untuk mengangkut gaji.
Bahkan dolar AS, yang telah menjadi mata uang cadangan dunia, terus jatuh hingga dua pertiga dari nilainya sebelum akhirnya stabil.