"Chu… Tuan, rambutmu itu agak kasar, gatal sekali!"
Kaki Qiu Shui sangat putih dan proporsional. Dia bukan tipe yang hanya mengejar penampilan yang lemah lembut dan rapuh; tubuhnya terasa lebih berisi. Jadi, saat pipinya bersandar di paha yang lembut, itu tidak terasa tidak nyaman; sebaliknya, ada sensasi yang sejuk dan halus.
Perasaan ini sangat jauh dari kenyamanan yang bisa diberikan oleh bagian belakang kursi atau sofa lembut.
"Apakah ini… yang mereka sebut bantal lutut?!"
Chu Mo perlahan menyentuh wajahnya. Untuk pertama kalinya dalam dua puluh lima tahun hidupnya, dia menikmati perlakuan semacam ini. Detak jantungnya sedikit mempercepat, dan saat dia menoleh ke atas, dia melihat pipi Qiu Shui, yang sedikit memerah dengan semburat merah muda, tepat di depannya.
"Jangan bilang keras-keras… Bahkan aku merasa malu, dan juga, jangan lihat ke sini. Putar badanmu dan tutup matamu, tolong!!!"