"Sebuah negara barbar yang tidak berarti ingin pergi begitu saja setelah menampar wajah negaraku, Tiongkok?"
Suara itu tidak terlalu keras maupun pelan, tetapi semua orang mendengarnya tanpa melewatkan satu kata pun. Suara itu seolah memiliki semacam kekuatan magis.
Kerumunan yang marah dan terhina terdiam.
Mereka tidak bisa menahan diri untuk melihat ke arah suara itu berasal.
Ye Chen berjalan keluar sambil menggendong Mengmeng.
"Itu dia, nakal yang membuat Tuan Muda Zhao berlutut!"
"Kenapa dia keluar sekarang?"
"Jangan-jangan dia ingin orang-orang Jepang itu berlutut juga?"
"…"
Semua orang tak bisa menahan diri untuk mengenali Ye Chen dan putrinya ketika mereka melihatnya dengan jelas. Setelah itu, mereka dipenuhi kecurigaan.
"Tuan Ye!"
"Saudara Ye!"
Cang Shuxue dan Li Yongmin terdiam sejenak, kemudian mereka berbicara serempak.