Ayah, Aku Merindukanmu!

Ketika jari patriark klan Xiao dipatahkan dengan paksa oleh sosok yang tiba-tiba muncul di langit, dunia menjadi sunyi.

Pada saat itu, Yang Tian, Xiao Ya, Hu Meiling dan yang lainnya membeku.

"Old Ye!"

"Tuan!"

"Ayah..."

Mata semua orang bergetar saat mereka melihat sosok yang akrab di langit. Kegembiraan dan ketidakpercayaan yang tak dapat disembunyikan tampak di mata mereka.

Sosok di langit akhirnya mengeluarkan seruan kejutan dan perlahan berbalik, memperlihatkan wajah yang akrab yang diingat banyak orang siang dan malam.

Ye Chen mendarat di tanah.

"Ayah..."

Mengmeng berjuang untuk keluar dari pelukan Yang Tian. Kemudian, dia melompat ke pelukan Ye Chen dan memeluk lehernya dengan erat.

Dia, yang selalu kuat, akhirnya menangis, "Ayah, aku merindukanmu. Aku sangat merindukanmu..."

Di dalam bentangan luas langit dan bumi, hanya rengekan dan tangisan kecil Mengmeng yang terdengar.