"""
"Oh tolong deh, siapa sih yang bakal percaya kalau kamu nggak naksir berat!"
Xiao Yaning berkata sambil tertawa:
"Wajahmu memerah seperti bunga persik, malu-malu tapi pengen, nafasmu tak beraturan, kamu masih berani bilang tidak?"
"Terus ngomong sembarangan, dan aku akan sobek mulutmu!"
Ye Mei mendelik ke arah Xiao Yaning dan berkata, merasa sedikit panik karena seolah-olah pikirannya telah sepenuhnya terbaca oleh orang lain.
"Yo, Presiden Ye, kamu begitu kebingungan sampai-sampai mau menggigit orang?"
Xiao Yaning, dengan pinggul yang lentur, segera mendekat ke Ye Mei, duduk separuh di meja kerjanya, lalu bertanya:
"Barusan kamu teleponan sama siapa?"
"Tidak ada siapa-siapa, hanya rekan bisnis."
Ye Mei menjawab secara spontan.
"Membohongi siapa coba?"
Xiao Yaning menatap mata Ye Mei dan bertanya:
"Apakah itu tadi Su Chen?"
"Darimana kamu tahu?"
Ye Mei terkejut dengan ucapannya sendiri, dan setelah itu, ia menyadari kecerobohan bicaranya dan pipinya makin memerah.