Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

(Belum cukup, belum ada 100 favorit baru, wuwuwu, ayo kumpulkan mereka)


Zhou Heng terdiam sejenak sebelum menerima kenyataan ini karena dia tahu ayahnya tidak akan pernah berbohong padanya.


"Mengapa paman membawa ibu pergi?" Zhou Heng mengerutkan kening, jika itu hanya sebuah reuni saudara, lalu mengapa itu berujung pada pemisahan Zhou Dinghai dan istrinya, membuat mereka hidup terpisah dan meninggalkannya tanpa ibu sejak masa kecil.


"Pamanmu... sangat sombong. Dia berpikir aku tidak pantas untuk ibumu!" Zhou Dinghai memperlihatkan senyum pahit, "Dia berkata selama aku dapat menahan satu jari darinya, dia akan mengembalikan ibumu."


"Ayahmu tidak berguna, sungguh tidak berguna!" Zhou Dinghai meraih rambutnya, memperlihatkan ekspresi kesakitan.


Bab 65 Menuju Aula Air Hitam