Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

(Biarkan kumpulan klik dan rekomendasi datang lebih hebat, mari kita ledakkan Shangguan Qi dan murid-muridnya bersama-sama.)


"Adil atau tidak, selalu orang yang berkuasa yang mempunyai kata terakhir!"


Dengan Zuo Hongchen yang memiliki ranah tertinggi dan dukungan dari Sekte Darah Beracun, tidak ada yang berani menyinggungnya. Jika dia mengatakan itu adil, maka itu adil!


Meskipun penonton marah sampai ke ubun-ubun, mereka hanya bisa marah tanpa berani mengutarakan.


"Nak, jangan marah, ini adalah kenyataan," Shangguan Qi melangkah masuk ke dalam dinding cahaya, melewatinya seperti riak di atas air, dan setelah sesaat bergetar, dia muncul di depan Zhou Heng, terkurung dalam kandang yang sama.


—Zuo Hongchen tentu saja tidak akan menghentikannya.


"Berhentilah berjuang sia-sia, kau memang tak pernah menjadi lawanku!" Dia berkata dengan senyum, mengangkat kedua tangan, lagi-lagi bayangan berwarna darah berkedip tanpa henti.


Bab 95: Tangan Raksasa Roh