Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Zhou Heng tidak berlama-lama, tubuhnya melompat dan melarikan diri dalam sekejap mata.


Beberapa menit kemudian, dia sudah kembali ke penginapan, mendorong pintu kamar. Puluhan lilin menerangi ruangan, menimbulkan cahaya lembut yang seakan menghapus aura membunuhnya, seketika membawa kejernihan pada pikiran dan rohnya.


"Sudah kembali?" suara Xiao Huoshui terdengar malas, manis dan tak tertahankan seolah diperas dari madu.


Zhou Heng mendekat dan melihat wanita menggoda itu berbaring di kursi santai, tubuhnya melingkar seperti kucing kecil, ditutupi selimut tipis yang sempurna menonjolkan sosok menakjubkannya.


Dia ingat dia berkata dia tidak memakai pakaian saat tidur!


Zhou Heng tidak bisa menahan perasaannya terganggu—di bawah selimut tipis itu adalah tubuh telanjang indahnya?


Bab 161: Naga Bermain dengan Dua Phoenix (2/5)