Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Lampion-lampion dinyalakan, dan Ibu Kota Kekaisaran menyambut malam yang gemerlapan dengan cahaya yang memukau dan kehidupan malam yang meriah. Kekaisaran yang luas, dengan beribu-ribu tahun pemerintahannya, sudah lama membusuk. Jika bukan karena ancaman dari negara-negara musuh yang mengintai, kehidupan para bangsawan dan Seniman Bela Diri pasti akan semakin lalim, dan rakyat miskin tentunya akan menjadi lebih miskin.


Zhou Heng mengubah penampilannya dan dengan diam-diam menuju ke Keluarga Xiao, menyelinap ke dalam keramaian.


Keluarga Xiao adalah keluarga ternama di Ibu Kota Kekaisaran, hanya berada di bawah Keluarga Kekaisaran Nangong. Kali ini, mereka mengadakan pernikahan untuk Xiao Huoshui yang terkenal memikat, dan lebih lagi, mempelai pria berasal dari salah satu dari tiga keluarga besar Negara Bulan Cerah, Keluarga Ying, sehingga semua orang merasa wajib untuk hadir dan memeriahkan acara tersebut.


Bab 156: Penculikan Pengantin (3/3)