Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Meski keturunan keluarga besar semua memiliki uang saku yang cukup besar, siapa yang akan mengeluh karena memiliki terlalu banyak uang?


Satu per satu, semua memasang taruhan mereka. Meskipun mereka tidak mengenal Zhou Heng secara pribadi, dengan Zhao Hongcheng di sisi mereka, mereka tidak khawatir tentang siapa pun yang ingkar janji—lagi pula, Keluarga Zhao adalah keluarga besar, dan mereka tidak akan pernah merusak reputasi mereka hanya karena beberapa Batu Roh.


Zhou Heng menerima semua tantangan. Alih-alih mengeluarkan Tiket Roh, semua hanya menyebutkan angka. Dengan ingatan para seniman bela diri tingkat atas ini, semua akan ingat dengan jelas, dan Zhou Heng tidak takut mereka akan menyangkal utang mereka jika mereka kalah.


Tentu saja, semua orang bertaruh pada Ying Chuchen untuk menang; tidak ada yang "bodoh" cukup untuk berpikir bahwa Beruang Imut Kecil memiliki kesempatan terkecil untuk menang.


Bab 246: Sebuah Ronde Panjatan (1/3)