Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Jumlah Ular Piton Berkepala Macan lebih sedikit dari Katak Roh Beracun, tapi mereka jauh lebih sulit ditangani. Zhou Heng menghabiskan tiga hari untuk membunuh semua Binatang Iblis ini dan menggunakan lima Manik Guntur Ungu dalam prosesnya, membuat Keledai Hitam sangat kesal.


"Yang kamu miliki adalah milikku, dan yang kupunya... tetap kupunya, tentu aku gelisah!"


Menghadapi ketidakmaluan keledai sialan ini, Zhou Heng tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa memperpanjang jari tengah untuk mengekspresikan penghinaannya yang mendalam. Keledai Hitam merespon dengan menggoyangkan pantatnya dan melambai-lambai ekornya, menunjukkan penghinaan yang sama kepadanya.


Setelah menyuling Qi Keberadaan Hidup dari Ular Piton Berkepala Macan, Zhou Heng hanya satu langkah lagi dari meninggalkan Surga Lapisan Ketiga.


"Zhou, ayo kita lakukan transaksi besar lainnya!" kata Keledai Hitam dengan mata berbinar.


Bab 254: Rumput Phoenix Menanjak (3/3)