Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Menaiki dari Alam Transformasi Ketuhanan, ketika budidaya mencapai puncaknya, seseorang dapat melompati sembilan langit dan memutuskan Alam Fana untuk menjadi Abadi!


Sejak zaman kuno, mitos dan legenda selalu menceritakan kisah seperti itu!


Zhou Heng menatap kosong untuk waktu yang lama sebelum dia menggosok pipinya yang agak kaku dan tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.


Keledai Hitam, Gu Heqian, serta tak terhitung jumlah ahli yang menyegel diri selama puluhan ribu tahun, telah menyeberangi waktu untuk tiba di masa kini, semua dalam pengejaran kesempatan untuk menjadi abadi. Ini membuat Zhou Heng percaya bahwa menjadi abadi adalah seberat naik ke surga, seolah-olah seluruh Benua Xuanqian hanya bisa menghasilkan satu makhluk seperti itu.


Tapi sekarang, dia telah melihat abadi yang hidup, yang tidak memiliki aura ketidakabadian yang etereal, yang seketika menghilangkan aura mistisnya.


Bab 286: Memproses Obat Ilahi (2/3)