Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Zhou Heng tidak bisa menahan tawa, "Tidakkah atasamu bilang padamu, jangan pernah memprovokasi seseorang yang lebih kuat darimu?"


Wu Tianyou langsung meraung kesakitan dan terpental oleh Zhou Heng, tangannya yang kanan terpelintir dengan mengerikan, hanya menggantung pada lapisan kulit, terlihat sangat menyedihkan. Namun sebagai Seniman Bela Diri, dan terutama yang berasal dari Alam Gunung dan Sungai, Wu Tianyou cepat berhenti berteriak, walaupun keringat dingin mengalir di dahinya.


"Mengapa tidak menggunakan kekuatan sekuat itu sejak awal?" katanya dengan mata merah, hatinya dipenuhi dengan lebih banyak kesedihan dan kemarahan.


Kalau saja dia tahu, dia akan langsung kembali mencari bala bantuan. Mengapa dia mengejar Zhou Heng sampai ke sini? Orang ini benar-benar bermain curang, dan dia sangat tersakiti!


Zhou Heng menghela napas, "Tidak bisakah aku hanya menggoda kamu untuk bersenang-senang?"


Bab 290: Jengkel dan Marah (3/3)