Flying Alone

Benua Xuanqian, di mana sekte berdiri dalam jumlah besar dan ahli tersebar di mana-mana.
Pemuda, Zhou Heng, dengan Pedang Hitam yang Misterius yang Patah di Dantian-nya, muncul dari Kota Batu Asal dan berjuang untuk mengklaim sepotong dunia di era yang megah ini.
Terhadap yang sangat jahat, bunuh!
Terhadap mereka yang menindas teman dan keluarga saya, bunuh!
Terhadap mereka yang menghalangi jalan saya menuju pencerahan, bunuh!
Di jalan ke surga, saya melangkah dengan lagu, dengan pedang di tangan, saya sendiri yang terhormat di bawah langit!

Mengguncang Sembilan Surga Dengan Pedangku

Zhang Goudan, asli dari Desa Keluarga Zhang, kehilangan orangtuanya sejak dini dan kini berusia lima puluh enam tahun. Dia tetaplah seorang lajang tua yang tak pernah memiliki pekerjaan yang layak dan sering mengintip para gadis muda dan ibu muda saat mandi dan menyusui. Akibatnya, dia sudah lebih dari sekali dihajar.


Begitu miskinnya sampai-sampai yang tersisa hanya tikar jerami, bahkan janda pun tak mau menikah dengannya. Sepertinya dia ditakdirkan untuk tetap lajang seumur hidup.


Namun, hari ini Zhang Goudan sangat gembira, wajah keriputnya bersemi menjadi senyum.


Tidak hanya mendapatkan seorang istri, tapi wanitanya juga luar biasa cantik, tak terbayangkan lebih cantik dari kecantikan desa Cui Hua. Kini kecantikan menakjubkan itu akan menjadi istrinya, yang membuat Zhang Goudan meneteskan air liur hanya dengan memikirkannya.


Bab 299 Hukuman (3/3)